Rabu, 28 Juli 2010
Demam Tulang ( Chikungunya)
Satu bulan terkahir didaerah saya bertugas, di Luwu Timur, banyak pasien datang dengan keluhan demam, menggigil,dan ngilu-ngilu tulang. Orang awam menyebut penyakit ini demam tulang atau flu tulang,sedangkan menurut medis penyakit ini disebut demam chikungunya ( chikungunya fever ). Demam chikungunya mempunyai gejala yang menyerupai Demam Berdarah Dengue dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit. Istilah chikungunya sendiri berasal dari bahasa shawill yang artinya bungkuk yang mengacu pada postur tubuh penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi yang hebat ( arthralgia ). Penyakit ini disebablkan oleh virus chikungunya dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Walaupun penyakit ini gejalanya mirip demam berdarah tetapi tidak berbahaya seperti demam berdarah yang dapat menyebabkan kematian. Biasanya penyakit ini sembuh sendiri dalam 2-10 hari ( self limiting disease ). Pengobatan yang dibutuhkan adalah obat simtomatik seperti penurun panas dan anti nyeri, selain itu dibutuhkan istirahat yang cukup makan makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.( Lebih lengkap : kunjungi infeksi.com )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bunuh smua nyamuk2 di sekitar kita!!.. ada2 aja penyakitnya...chikunguya lah.. DBD lah.. belum lg Malaria...huhh...merepotkan sj tuh nyamuk
BalasHapusSabar ya dek desy semua ciptaan Allah itu pasti ada juga hikmahnya disamping bahayanya..bayangkan dengan adanya nyamuk maka berdirilah pabrik2 obat nyamuk, produsen kelambu, produsen abate, yang menghidupi beribu-ribu karyawan yang menggantungkan nasibnya belum lagi kalau ada yang sakit petugas medis dapat memanfaatkan ilmunya dan ada sedikit sumber rezki he he he ...bercanda..
BalasHapusOh iya ada loh seorang dokter yang mendapatkan gelar PhD (S3) gara2 nyamuk, dr Isra, PhD namanya dia staf pengajar bagian parasitologi fk unhas, disertasinya pada waktu studi s3 di Jepang tentang nyamuk, jadilah dia seorang pakar dalam bidang per-nyamuk-an internasional
BalasHapus